“Aktivis organisasi, pasivis keluarga”

Menjadi seorang aktivis suatu organisasi memang banyak tantangannya, apalagi kita senang menggeluti bidang organisasi tersebut. Organisasi merupakan sekolah bagi para calon pemimpin untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinannya.

Organisasi memberikan banyak sekali manfaat untuk kita, dengan berorganisasi kita bisa berbicara didepan (public speaking) walaupun terkadang gugup, namun memang dengan keadaan yang memaksa, akhirnya kita dapat melewatinya dan mulailah tingkat keberanian kita meningkat 1 level. Jika sudah berkali-kali public speaking, berapa level-kah yang sudah kita lewati? Jangan sia-siakan jika kita ditawari sebagai pembawa acara (MC) di suatu acara, karena itu dapat meningkatkan level keberanian kita juga.

Banyak sekali manfaat lain yang kita dapat dalam organisasi, tentang memanajemen waktu, memanajemen kelompok, dan banyak manfaat lainnya.

image

Namun, dengan hadirnya manfaat itu, kita sebagai aktivis organisasi jangan sampai melupakan keluarga. Keluarga yang sangat mencintai kita. Dengan cinta mereka kita dapat menjadi aktivis dan menyebarkan energi positif cinta kita pada oranglain.

Walaupun kita sibuk, sempatkanlah untuk tetap berkomunikasi dengan mereka. Karena, tiada artinya jika kita bermanfaat untuk oranglain tapi disisi lain kita melupakan keluarga kita.

Keluarga yang sudah bertahun-tahun menemani kita sampai kita seperti ini. Tanpa semangat dari keluarga yang mendukung, kita tak dapat menjadi sekarang ini. Jangan sampai kita diluar menjadi aktivis, tapi dalam keluarga menjadi pasivis 😉

Keluarga! Keluarga! Keluarga!

“Sejauh apapun kamu pergi, rumahlah tempatmu kembali pulang (keluarga)” 🙂

Salam kader!

One thought on ““Aktivis organisasi, pasivis keluarga”

Leave a comment